Judul berita tersebut diambil, karena narasumber kami mengatakan bilamana di tanya oleh orang lain terkait pekerjaan, pasti di jawab “Halah opo…mung tukang Ngarit” atau dalam Bahasa terjemahan Bahasa Indonesianya hanya tukang cari Rumput. Langsung kita mulai saja pembahasannya.
Gebrakan baru dari dunia perternakan khususnya di Desa Tanjung, kali ini ada seorang pemuda asal Desa Tanjung Kecamatan Bendo yang melakukan Inovasi terbaru di dunia perterankan khususnya adalah ternak Kambing. Pemuda yang penulis maksud Bernama Anton Saputra lahir di Magetan tepatanya tanggal 07 Juni 2001 berarti pada tahun ini usia dari narasumber kami Adalah 24 Tahun, tergolong masih usia emas untuk berkembang. Lahir dari pasangan Suami Istri Bapak Sumiran dan Ibu Pujiati yang saat ini tinggal di RT 021 RW 005 Desa Tanjung Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan. Riwayat Pendidikan Anton Saputra Pernah Bersekolah di SDN Tanjung 3, kemudian sekolah di SMPN 1 Bendo dan Terakhir bersekolah di SMKN 1 Bendo. Berbanggalah para pendidik yang pernah mengajar anak ini, sebab melalui Inovasinya kali ini beternak tidak hanya monoton atau mengandalkan ilmu lama
Langsung pada isinya pembicaraannya ya, supaya para viewers kami bisa menyerap ilmunya
Judi………………………..tetttt……………………….(hehehe)
Mungkin inilah kalimat yang tepat untuk mengawali karir dari seorang Anton Saputra. Awal karir narasumber kami ini Adalah seorang peternak Ayam Jantan, Ayam Jantan bukan sembarang ayam Jantan looooo…..ini Ayam Aduan.
Benar kata Bang Haji Rhoma Irama,”Judi (Judi)….meracuni kehidupan…..Judi (Judi)…. Meracuni Keimanan…Pasti (Pasti) Kar’na Perjudian orang malas dibuai harapan…..”
Mirip sekali lirik tersebut dengan apa yang dilalui oleh narasumber kami, sebab hasil dari judi ayam tersebut tidak ada hasil yang bisa di nikmati bahkan harta benda dirumah banyak yang terkuras hanya untuk memenuhi hasrat untuk menang di dalam dunia perjudian. Berkaca akan kejadian tersebut narasumber kami mulai tergugah imannya dan akhirnya menjual semua ayam aduannya dan berganti ke ternak kambing
Awal mula ternak kambing
My Viewers……sabar dulu….. awal mulainya anton bergelut dalam dunia kambing, tidak semata-mata langsung pada Kambing Etawa. Narasumber kami mengatakan ,”Awal Mulanya tu cuman coba-coba mas, jadi ternak kambing saya Cuma Kambing Jawa pada umumnya,’’ namun menurut anton ternak kambing jawa seperti layaknya orang-orang pada umumnya, hanya menjadi tabungan (Rojo Koyo) atau mengisi kesibukan saja dan tidak bisa menjadi sumber penghasilan utama. Berdasarkan keluhannya tersebut akhirnya dengan modal nekat dan hanya berbekal ilmu dari Youtube, akhirnya semua kambing jawanya dijual semua, dan belikan seekor kambing etawa ukuran jumbo seharga Rp 15.000.000,00 hasil dari penjualan motor milik pribadi (Honda Tiger)…Nilai yang begitu fantastis untuk harga seekor kambing bagi seorang penulis.
Niat pembelian awal……
Pembelian kambing dengan harga fantastis tersebut hanya karena ingin adanya pemasukan yang baik setiap hari dan mendapatkan pejantan yang bagus, namun apa daya…..ternyata harga segitu untuk kambing yang di beli Anton memang terlalu mahal dan belum bisa menutup semua kebutuhan harian dari pemilik, dan bahkan bisa dikatakan pembelian kambing tersebut bisa dikatakan tekor bandar. Bahkan para lingkungan sekitar bahkan teman-teman sejawat banyak yang menyepelekan atau memandang sebelah mata pilihan dari narasumber ini, namun dengan tekat yang kuat semua itu di anggaplah sebagai bahan untuk memacu dan motivasinya……..semangat berkembang……………………………………….
Operasional yang membludak……………..
Melihat jual beli di dunia perkambingan khususnya kambing etawa sangat sulit dan narasumber kami juga kerepotan untuk memeliharannya, akhirnya Kambing senilai 15 Juta tersebut di jual dan bisa di tebak harganya jatuh, hanyak laku 4,5 juta….Benar-benar keuangan dari seorang anton diuji kali ini…..Selanjutnya uang tersebut dibelikan Kambing Etawa tapi kali ini jenis Betina.
Dua Kambing Etawa betina akhirnya di kawinkan dengan Kambing etawa milik teman anton yang rumahnya ponorogo. Setelah seringnya Narasumber kami menjalin hubungan bisnis dengan rekan-rekan seprofesinya, berbuah manis dan anton bisa masuk ke komunitas kambing etawa.
Beberapa bulan kemudian dua kambing yang di kawinkan tadi, akhirnya beranak…total dari 2 betina melahirkan 4 anakan. 1 dari anakan tersebut dijual untuk menutup operasional kesehariannya. Sisa anak kambing masih 3 dan semua betina, sesuai saran dari komunitasnya, bahwa untuk kambing etawa yang sudah melahirkan tidak boleh di susukan kepada Induknya. Terus penulis berfikir ,’’ anaknya yang berjumlah 3 makan apa ?”
Ternyata pemisahan anak dengan induknya ada maksudnya, tujuan adalah
- Induk yang telah melahirkan akan memiliki susu yang bagus, bukan hanya untuk kambing tapi untuk manusia dengan berbagai khasiatnya.
- Susu Kambing Etawa sangat di minati untuk menjaga Kesehatan
- Susu Kambing Etawa menjadi sumber penghasilan harian untuk pemiliknya
Dari sini para pembaca sudah tahu pastinya, darimana pemasukan seorang Anton Saputra.
Yupsss……Kembali kepada cerita awal, setelah peranakan tadi sudah cukup besar akhirnya diikutkan kontes. Banyak kontes yang di ikuti oleh narasumber kami selain di wilayah jawa timur juga mengikuti di wilayah jawa Tengah…
Booommmmmm……..Ini lah hasilnya……………………
Dari keikutsertaan Anton di kontes, beberapa ada yang berbuah manis, prestasi yang paling baik yang di dapat oleh kambing Etawa milik Anton antara lain…
- Juara 1 Kontes di Ponorogo
- Peringkat 6 Kontes di Magetan
- Peringkat 8 kontes di Sleman Yogyakarta
- Peringkat 9 kontes di Ponorogo
- Peringkat 4 Kontes Nasional yang dilaksankan di Sragen
Sudah tahukan prestasinya, perlu diketahui oleh semua pembaca, bahwa kambing jenis Etawa bilamana mampu mendapatkan Juara maka harga berlipat-lipat. Narasumber kami mengatakan “Beberapa kambing saya, yang menang kontes ada yang saya jual dan ada pula yang saya rawat untuk menunggu peranakan.” Dia juga mengatakan kalua hasil penjualan paling mahal untuk kambingnya tembus di angka 30 juta……Wowwwww…..harga yang sangat fantastis…..tapi mau gimana lagi namanya juga hobi.
Jadi seperti itulah perjalanan dari seorang anton yang dulunya pernah terjun di dunia kelam akhirnya sekarang bisa menjadi seorang peternak yang memiliki pemasukan harian. Pemasukan harian ini didapat dari hasil penjualan susu kambing etawa miliknya sendiri, Rata-rata penjualan setiap harinya adalah 4 Liter, masalah harga….para pembaca pasti tahulah…atau jika ingin jelasnya bisa merapat kerumah mas Anton, intinya buat kehidupan atau pengeluaran setiap bulannya tidak kalah dengan UMR Madiun.
Harapan Narasumber kami ini adalah dapat mengajak para pemuda untuk menjadi salah satu dari peternak melinial seperti dirinya. Narasumber kami beralasan kalau dia ingin bekerja yang santai namun pemasukan setiap hari ada ,tanpa kita harus mempunyai pimpinan yang setiap ada target. Kalau difikir-fikir mungkin narasumber kami ini ingin melanjutkan moto dari Bob Sadino,” Sekecil apapun usahamu, kamulah bosnya.”
Itulah tadi sedikit hasil wawancara kami, bilamana dari pembaca ingin lebih mendalami ilmu peternakan khususnya Kambing Etawa bisa langsung datang kepada Anton Saputra. Tenang saja Narasumber kami ini tidak pelit ilmu dan orangnya ramah serta masih Bujang juga saat ini. Bisalah buat pandangan kaum hawa.